Sewaktu kita duduk di taman kanak-kanak, kita berpikir kalau seorang teman yang baik adalah
teman yang meminjamkan krayon warna merah ketika yang ada hanyalah krayon warna hitam.
Di sekolah dasar, kita lalu menemukan bahwa seorang teman yang baik adalah
teman yang mau menemani kita ke toilet, menggandeng tangan kita sepanjang koridor menuju kelas,
membagi makan siangnya dengan kita ketika kita lupa membawanya.
Di sekolah lanjutan pertama, kita punya ide kalau seorang teman yang baik adalah teman yang
mau menyontekkan PR-nya pada kita, pergi bersama ke pesta dan menemani kita makan siang.
Di SMA, kita merasa kalau seorang teman yang baik adalah teman yang mengajak kita
mengendarai mobil barunya, meyakinkan orang tua kita kalau kita boleh pulang malam sedikit,
mau mendengar kisah sedih saat kita putus dari pacar,
Di masa berikutnya, kita melihat kalau seorang teman yang baik adalah teman yang selalu ada
terutama di saat-saat sulit kita, membuat kita merasa aman melalui masa-masa seperti apapun,
meyakinkan kita kalau kita akan lulus dalam ujian sidang sarjana kita.
Dan seiring berjalannya waktu kehidupan, kita menemukan kalau seorang teman yang baik adalah
teman yang selalu memberi kita dua pilihan yang baik, merangkul kita ketika kita menghadapi masalah yang menakutkan, membantu kita bertahan menghadapi orang-orang yang hanya mau mengambil
keuntungan dari kita, menegur ketika kita melalaikan sesuatu, mengingatkan ketika kita lupa, membantu meningkatkan percaya diri kita, menolong kita untuk menjadi seseorang yang lebih baik, dan terlebih lagi... menerima diri kita apa adanya...
Rabu, 14 Oktober 2009
Jumat, 09 Oktober 2009
kebohongan
suatu saat kebohongan itu akan terbongkar...sperti sampah dibuang kelautan dan akhirnya sampah yang kita buang kembali k'pinggiran pantai
Senin, 07 September 2009
Marhaban Ya Ramadhan 1430H
Hey poro menungso.
Jaman wis ra toto
Ati wis angel ditoto
Maksiat nang kene kono
Wis podho kakehan duso
Alhamdulillah wulan poso wis teko
Ayuh podho elingo marang gusti kang kuoso
Marhaban Ya Syahru Romadhon
Jaman wis ra toto
Ati wis angel ditoto
Maksiat nang kene kono
Wis podho kakehan duso
Alhamdulillah wulan poso wis teko
Ayuh podho elingo marang gusti kang kuoso
Marhaban Ya Syahru Romadhon
Kentut Sehat
Soeharto mengadakan kunjungan kenegaraan ke Inggris. Ratu Elizabeth, yang sadar bahwa Indonesia merupakan partner bisnis yang potensial, menyambutnya secara kebesaran. Dari bandara sudah disediakan kereta kerajaan yang ditarik tujuh ekor kuda putih yang cantik, yang akan membawa tamu negara ke Istana Buckingham.
Setelah upacara penyambutan, Elizabeth menyilakan Presiden Indonesia naik. Begitulah mereka berdua dalam kereta. Di tengah perjalanan, tanpa ditemani penterjemah, Soeharto terus mengangguk sopan mendengarkan penjelasan Sri Ratu tentang gedung dan taman yang mereka lewati sepanjang jalan.
Syahdan, di dekat Taman Hyde Park, salah seekor kuda kereta kerajaan kentut keras sekali. Dan bau sekali. Sri Ratu agak malu, dan dengan tersipu-sipu dia bilang, "Tuan Presiden maaf, ya..."
Soeharto mengangguk, "O, tidak apa-apa, Baginda. Kentut itu sehat. Wong tadinya saya sangka yang kentut itu kuda, kok".
Beda Harmoko dan Madonna
Dua mahasiswa saling melemparkan tebakan untuk adu kepintaran. Si A bertanya pada B, "Apa perbedaan dan persamaan antara kepala Harmoko dan pantat penyanyi seksi, Madonna?"
"Ah gampang. Kalau kepala Harmoko itu belah pinggir, sedang pantat Madonna belah tengah. Tapi isi keduanya sama," sahut si B.
Si A pun manggut-manggut mengakui kepintaran temannya tersebut.
Pantun Mengompol
Bunga mawar tangkai berduri
Laris manis pedang cendol
Aku tersenyum malu sekali
Ingat dulu suka mengompol
Lebaran vs Sempitan
Ini cerita tentang orang Batak yang sedang pergi ke RLD (sebut saja Kramtung alias Kramat Tunggak atawa Bongkaran juga boleh), kejadian ini kebetulan pas bulan puasa menjelang lebaran. Kebetulan lagi, si Batak satu ini lagi bokek, sehingga terjadi tawar menawar yang cukup alot, akhirnya dicapai kesepakatan dan si Batak mendapatkan discount hampir 40 % dari harga normal.
Setelah menyelesaikan tugasnya termasuk memberikan bayaran yang telah disepakati, si cewek memberanikan diri minta tambahan, mas ... tambah dong .... lebaran nih. Si Batak spontan menjawab (dengan aksen Batak tentunya): lebaran kau bilang ... yang sempitan saza tak kutambah.
Langganan:
Postingan (Atom)